Hadiah tersebut bukan berupa barang, melainkan personal baru Bianconeri, posisinya striker, yakni Mirko Vucinic. Attacante berusia 27 tahun tersebut datang ke Turin setelah Lo Grande Zebrette bersedia membayar nilai transfer sebesar 15 juta euro atau lebih dari Rp 187,5 miliar kepada AS Roma, dengan sistem mengangsur selama tiga tahun ke depan.
Vucinic sendiri setuju bergabung dalam rentang empat tahun, plus gaji 3,5 juta euro per tahun. Tidak hanya itu, Il Lupi dan Vucinic juga berpeluang meraih uang tambahan jika penampilan pemain kelahiran Niksic tersebut sempurna dan bisa memberi scudetto pada Juventus.
“Dia sangat berharga bagi Juventus. Hal terpenting adalah dia masih merasa sangat lapar dengan gelar juara dan mencetak gol. Saya yakin, dia akan memberi pengaruh positif pada sistem penyerangan kami. Mirko tipikal striker yang fleksibel, dan dia bisa dipasang pada banyak posisi, baik penyerang tunggal, second striker ataupun gelandang serang. Saya yakin, timku akan bermain konstan dalam menekan musim depan,” kata Conte, di Tuttosport.it, Senin (1/8)
Di sisi lain, kedatangan Vucinic bak buah simalakama bagi The Old Lady. Bagaimana tidak, barisan bomber yang mereka miliki sudah bejibun. Paling tidak, kini tersedia Vincenzo Iaquinta, Alessandro Del Piero, Fabio Quagliarella, Luca Toni, Alessandro Matri, Amauri dan striker asal primavera, Cristian Pasquato.
Conte menyatakan, idealnya ia memiliki empat striker siap tempur, plus satu pemain yang bisa ditempatkan sebagai gelandang serang dan penyerang sekaligus. Karena itulah, satu tempat sudah pasti menjadi milik Vucinic, begitu juga dengan Alessandro Matri dan Alessandro Del Piero. Sisa dua kostum, besar kemungkinan bakal ditempati Fabio Quagriarella dan Luca Toni. Sementara Amauri dan Vicenzo Iaquinta harus rela tersingkir sementara.
Kehadiran Vucinic memang membuat formasi Juventus terlihat sangat segar. Pemain binaan Sutjeska Nikšić dan Lecce ini terkenal sangat tajam serta memiliki jiwa opportunis. Posturnya yang 186 cm tak membuatnya susah bergerak. Justru kelincahan dan body charge-nya yang di atas rata-rata, membuat lini pertahanan lawan dijamin pontang-panting.
Aksinya di depan bareng Alessandro Matri bisa menjadi mata rantai maut serangan La Fidanzata d’Italia, karena di tengah ada Andrea Pirlo, Claudio Marchisio, Milos Krasic, Michele Pazienza dan jagoan baru Arturo Vidal, yang terkenal dengan mobilitas tinggi.
“Saya senang karena Mirko bisa dipasangkan dengan siapapun. Dia punya pengalaman luar biasa dengan AS Roma dan Lecce. Tradisi dan budaya Serie A sudah ada di luar kepalanya, jadi saya tak perlu banyak memberi arahan. Saya yakin, satu bulan ke depan dia sudah tune in dalam tim,” imbuh Conte. (nurfahmibudi)