Saat ini seluruh pendukung, pemain maupun manajemen Sampdoria sedang diliputi suasana senang. Pasalnya Komdis FIGC telah memutuskan Il Capitano Atalanta, Cristiano Doni bersalah atas tuduhan pengaturan skor Seri B musim lalu.
Lembaga tertinggi sepak bola Italia itu menjatuhkan hukuman larangan tiga tahun kepada Doni karena peran sentralnya dalam mengatur sejumlah laga Atalanta. Dengan Doni terbukti bersalah, kini Atalanta bersiap menanti hukuman pengurangan poin.
“Kami tidak cemas. Sebab itu baru proses awal dari persidangan. Tanggung jawab klub terhadap kelakuan seorang pemain yang terbukti bersalah juga masih harus diperdebatkan. Kami percaya Atalanta tidak bersalah atas tindakan pemain,” ujar Direktur Olahraga Pierpaolo Marino dilansir Football Italia.
Seperti saat calciopoli 2006, hukuman pada kasus musim 2010/2011 kemungkinan besar tidak hanya dijatuhkan kepada oknum. Layaknya Juventus yang terdegradasi maupun AC Milan yang mendapat pengurangan poin pada skandal 2006, Atalanta sebagai institusi sepertinya juga akan menerima nasib sama.
Hukuman yang kemungkinan dijatuhkan adalah pengurangan poin atau pembatalan tiket promosi. Bila FIGC menyatakan Atalanta bersalah dan harus menjalani hukuman pengurangan poin maupun pembatalan tiket promosi, yang diuntungkan adalah dua tim. Tim pertama adalah Sampdoria yang musim lalu finish di baris ke-18 klasemen akhir Seri A.
Sementara tim kedua adalah Padova yang dikalahkan Novara pada final play-off. Namun melihat kondisi objektif yang ada di sepak bola Italia, kemungkinan besar hak Atalanta akan diberikan kepada Il Samp.
“Secara teori, Sampdoria akan menggantikan tempat Atalanta. Namun kami tidak ingin mendahului FIGC. Kami terus mengamati situasi dan berharap mendapatkan keadilan. Bila pada akhirnya harus kembali ke Seri A, kami akan sangat gembira dan berterima kasih atas keadilan yang didapat,” kata Wakil Presiden Edoardo Garrone.
Saat ini, Komdis FIGC terus memeriksa 26 nama yang diduga mengetahui maupun terlibat aktif dalam skandal pengaturan skor Seri B. Selain Doni, sosok terkenal yang diduga terlibat adalah mantan maskot Lazio Giuseppe Signori. Komdis FIGC tidak hanya memeriksa para pemain, pelatih maupun mantan pemain, melainkan juga sejumlah pengurus klub.
Ada pula beberapa oknum yang berasal dari perusahaan-perusahaan rumah judi di Italia. Di level klub, Atalanta bukan satu-satunya tim Seri A yang diperiksa. Komdis FIGC juga meminta keterangan Chievo Verona. Sementara klub Seri B yang diperiksa adalah Ascoli, Hellas Verona dan Sassuolo.
Sisanya adalah klub-klub dari Lega Pro Prima Divisione (Seri C). Mereka antara lain Alessandria, Cremonese, Benevento, Ravenna, Virtus Entella, Piacenza, Esperia Viareggio, Portogruaro, Taranto, Spezia, Reggiana, Cus Chieti dan Pino Di Matteo . Hukuman pengurangan poin atau degradasi menanti mereka. (andri ananto)