La Blanquirroja –julukan Peru– terakhir kali melangkah ke 4 besar Copa America pada edisi Bolivia 1997. Setelah itu mereka hanya mampu melangkah hingga perempat final pada empat turnamen selanjutnya. Peru mengulang pencapaian satu dekade lebih tersebut dengan mengalahkan Kolombia 2-0 di Estadio Mario Alberto Kempes, Sabtu (16/7).
Carlos Lobaton dan Juan Manuel Vargas menjadi pahlawan Peru pada pertandingan itu. Keduanya menciptakan gol penentu pada masa perpanjangan waktu. Kedua negara sebelumnya bermain 0-0 selama 90 menit. Peluang terbesar jatuh ke Kolombia yang mendapat penalti dari wasit Francisco Chacon.
Tendangan 12 pas diberikan seusai bek Peru, Alberto Rodriguez melanggar Dayro Moreno di area terlarang pada pertengahan babak kedua. Namun tendangan Radamel Falcao tidak menemui sasaran. Selain itu, usaha Kolombia dua kali membentur gawang.
Markarian menilai ketidak-beruntungan Kolombia ini disebabkan campur tangan Tuhan. Sebab tanpa bantuan Yang Maha Esa, La Blanquirroja tidak bakal mampu berjaya.
"Terima kasih Tuhan atas kemenangan ini. Kalau saja Kolombia sukses memasukkan penalti, ceritanya pasti berbeda," ungkap Markarian, dilansir AFP.
Kesalahan Falcao memang menjadi momen penentu hasil pertandingan. Nakhoda Kolombia Hernan Gomez turut mengutuk blunder anak asuhnya tersebut. Gomez mengaku heran melihat tendangan striker FC Porto itu bisa melenceng.
"Kami tidak perlu menjalani perpanjangan waktu. Falcao tidak pernah gagal mengeksekusi penalti, bahkan saat latihan. Dia sukses melaksanakan tugasnya di partai Bolivia. Namun inilah sepak bola," tutur Gomez.
Peru selanjutnya akan menantang Uruguay pada babak semifinal di Estadio Ciudad de La Plata, Selasa (19/7). Paolo Guerrero dkk mengincar kemenangan yang membuat mereka mengulang prestasi 1975 saat terakhir kali masuk final dan menjadi juara. Sebaliknya Kolombia hanya mampu memperbaiki prestasi 2007 ketika langsung tersingkir di fase grup. (raikhul amar)