Ini jelas adalah tamparan untuk klub elite Italia yang baru saja mengakhiri puasa gelar Scudetto selama tujuh tahun terakhir. Namun, induk perusahaan Fininvest Berlusconi membantah kabar tersebut.
Ada laporan klub raksasa Serie A tengah membenahi keuangan klub setelah sang pemilik dikenakan denda jutaan Euro usai kalah di pengadilan dalam kasus Mondadori Lodo.
Namun, ide untuk menjual saham pada sebuah konsorsium di Arab atau di Stock Exchange Hong Kong tidak dilanjutkan.
"Kami mengonfirmasi bahwa hipotesis ini begitu fantastis dan skenario penjualan klub sangat tidak mendasar," ungkap Finivest seperti dirilis ANSA.
Seperti dilansir La Gazzetta dello Sport, keuangan Milan tengah terpukul setelah kalah dalam sengketa satu dekade, yang lebih dikenal dengan Lodo Mondadori.
Fininvest didenda 560 juta Euro (Rp 6,8 triliun) oleh pengadilan Italia. Implikasi jangka panjang keuangan berdampak pada tim, perusahaan kemungkinan akan mengalihkan dananya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pria berusia 74 tahun tidak pernah berniat untuk menjual klub, pihak manajemen dengan kini sedang mencari jalan keluar untuk tidak menjual Milan, dan memastikan memiliki dana yang sehat.
Hasil dari pembicaraan Berlusconi dan Marina yang mengelola Fininvest juga Barbara anggota dewan Fininvest, sedang berusaha untuk memisahkan klub dari Fininvest agar menghindari masalah lebih lanjut. Solusi terburuk adalah menjual 30 persen saham ke Arab atau mendaftarkan diri ke Bursa Efek Hong Kong.
Dua opsi tersebut memungkinkan Milan mendapat dana segar, dan opsi pertama masih menjadikan keluarga menjadi pemilik utama.
Semua solusi yang sedang dipertimbangkan oleh manajemen Fininvest dan Milan, dan akan segera diputuskan untuk mendukung direktur Adriano Galliani di bursa transfer. (yeffrie yundiarto prahadi)