Barita Bola,- Setelah melalui pertarungan ketat sejak 13 September 2011 lalu, empat tim dipastikan tampil di semifinal Liga Champions musim ini. Menurut tiga rumah taruhan ternama Eropa, Barcelona berada di unggulan pertama.
Tanpa sedikit keraguan, Bet and Win (Bwin), William Hill dan Ladbrokes menyebut Blaugrana sangat layak mematahkan tradisi juara bertahan Liga Champions. Mereka menempatkan raksasa sepak bola Katalan itu sebagai semifinalis yang paling berpeluang berpesta di Allianz Arena Muenchen pada 19 Mei 2012 mendatang.
Bwin memberi Barcelona skor 1,90, William Hill (5/6) dan Ladbrokes (10/11). Artinya Barcelona diunggulkan mengalahkan Chelsea di semifinal dan Real Madrid atau Bayern Munchen di final.
"Barcelona bukanlah tim favorit. Tapi mereka superfavorit," kata Entrenador Jose Mourinho, beberapa saat seusai memimpin armada perang Si Putih menghadapi perlawanan kuda hitam asal Siprus APOEL Nicosia pada leg kedua perempatfinal di Santiago Bernabeu, dikutip BBC Sport.
Predikat favorit dan unggulan yang disematkan kepada Barcelona ternyata tidak membuat para punggawanya besar kepala. Satu hari sebelum Mourinho menyebut Barcelona “superfavorit”, Entrenador Josep ‘Pep’ Guardiola telah lebih dulu angkat suara. Seusai menghadapi AC Milan di Camp Nou, nakhoda yang telah memberi El Azulgrana dua trofi Liga Champions itu menolak anggapan bahwa Barcelona adalah unggulan utama. Justru, Guardiola menyebut ada tim lain yang jauh lebih layak difavoritkan.
"Saya tidak berpikir Barcelona favorit juara. Ada Bayern dan Madrid. Dalam tiga tahun, kami dua kali juara. Kini kami di semifinal untuk kelima kali beruntun. Hal paling sulit adalah menjaga konsistensi. Anda bisa meraih segalanya dalam waktu singkat, tapi sangat sulit mengulanginya," ujar Guardiola, dikutip Sport.
Meski merendah dan menyebut Bayern maupun Madrid lebih favorit, fakta menunjukkan hal lain. Bwin, William Hill dan Ladbrokes, misalnya, menyebut peluang el clasico tercipta di Allianz Arena jauh lebih besar dibandingkan Barcelona versus Bayern, Chelsea kontra Bayern atau Chelsea melawan Madrid.
Selain dianggap akan menyajikan tontonan menarik, sejarah rivalitas Madrid dan Barcelona dapat menjadi bumbu penyedap laga pamungkas kompetisi sepak bola antarklub kasta tertinggi Benua Biru itu.
Bila skenario pertemuan Barcelona dengan Madrid benar-benar terjadi di Allianz Arena, sejarah baru akan tercipta. Fakta sejarah menunjukkan, belum pernah ada el clasico yang berlangsung di final Liga Champions. Tiga pertemuan berlangsung di semifinal dan satu laga di putaran pertama. Pada musim 1959/1960, Madrid dua kali mengalahkan Barcelona. Pada musim 1960/1961, Barcelona mengalahkan Madrid dan imbang. Pada musim 2001/2002, Madrid mengalahkan Barcelona dan imbang. Pada musim 2010/2011, Barcelona mengalahkan Madrid dan imbang.
Selain el clasico, jika sukses, Barcelona akan mematahkan kutukan juara bertahan Liga Champions. Sejarah menunjukkan, belum pernah ada juara bertahan Liga Champions berhasil mempertahankan gelar. Prestasi terbaik sang juara bertahan hanyalah finalis. Dua tim tersebut adalah Ajax Amsterdam dan Juventus. Ajax juara pada musim 1994/1995 dan menjadi runnerup pada musim 1995/1996. Sementara Juventus juara pada musim 1995/1996 dan menjadi runner-up pada musim 1996/1997.
"Anda tidak bisa menyebut kami favorit. Bagi saya, predikat favorit tidak berarti apa-apa. Tidak ada tim yang pernah juara Liga Champions dua kalh beruntun. Tentu saja fakta itu sangat menyulitkan kami," pungkas bek tengah Barcelona Gerard Pique, beberapa waktu lalu, dilansirEl Mundo Deportivo.
(andri ananto)
Baca Berita Lainnya :