Bermain di Estadio Castelao, Rabu (18/6), kedua tim menghasilkan skor imbang 0-0. Namun, statistik mencatat Brasil membuat persentase penguasaan bola lebih tinggi.
Menurut catatan Whoscored, Brasil menguasai 53 persen penguasaan bola sepanjang pertandingan. Tim Samba juga menciptakan peluang gol lebih, 15 tembakan dengan enam di antaranya on goal. Sebaliknya Meksiko membuat 13 tembakan dengan hanya dua di antaranya yang on target.
Namun dengan frekuensi itu, Brasil gagal membuat satu pun gol. Ochoa dengan gemilang membuat enam penyelamatan. Termasuk saat melayang di udara untuk menepis tandukan keras Neymar pada menit ke-26. Padahal ketika itu bola sundulan Neymar sepertinya akan masuk ke gawang lantaran mengarah ke pojok kanan bawah.
Itu bukan satu-satunya momen di mana Ochoa menghalau upaya Neymar. Di babak kedua dia mengeblok tendangan jarak dekat bintang Barcelona itu ke arah tiang dekat, pada kesempatan lain tandukan ke tengah gawang juga bisa dihalau.
Beberapa menit sebelum laga usai, Ochoa kembali melakukan aksi penyelamatan hebatnya. Dia menggagalkan sundulan jarak dekat kapten Thiago Silva yang menyambut umpan lambung Neymar.
Dibuat kesulitan menembus gawang Meksiko, Fred tak menyangkal kalau Ochoa tampil luar biasa baik. Kiper yang saat ini tidak memiliki klub itu disebutnya telah membuat penyelamatan-pemyelamatan ajaib.
"Sudah seharusnya kami memberikan selamat kepada penjaga gawang mereka yang setidaknya membuat empat penyelamatan ajaib," ucap Fred seperti dikutip Reuters.
Laga itu sekaligus menghentikan rekor selalu menang Brasil dalam 10 pertandingan terakhir. Namun setidaknya lebih oke daripada kalah dari Swiss dalam laga persahabatan Agustus lalu.
Brasil memang gagal memaksimalkan banyak peluang saat berhadapan dengan Meksiko. Gelandang sayap, Bernard mengakui para pemain Brasil kurang tenang dalam mengantisipasi datangnya umpan.
"Aku berpikir ada situasi [kurang percaya diri dalam mengonversi umpan] yang sering kali terjadi. Kami mempunyai kemampuan untuk lebih tenang dengan bola," kata Bernard kepada O Globo seperti dikutip dari FIFA.com.
Meski kecewa, Bernard sadar kalau hasil imbang merupakan hal yang wajar. Pasalnya timnya bermain dengan beban yang sangat berat hingga tak mampu berkonsentrasi pada laga.
“Apa yang kami sepakati di ruang loker tim [sebelum pertandingan] adalah bahwa hal terpenting itu memetik kemenangan, lalu hal berikutnya adalah tidak kalah. Kami menjalani pertandingan dengan mengetahui bahwa skor imbang bukanlah hasil buruk,” katanya lagi.
(Agus Triyana)