Baju Jersey Bola

Sisi Kemanusiaan Seorang Didier Drogba

Posted by Unknown on Jumat, 17 Februari 2012

Prediksi Bola
Bintang Bola,-  Kecintaan Didier Drogba terhadap negeri asalnya dan kemanusiaan layak mendapat acungan dua jempol. Setelah terlibat aktif dalam proses perdamaian di Pantai Gading dengan menjadi anggota Komisi Kebenaran, Rekonsiliasi dan Dialog, striker Chelsea itu kini berniat membangun rumah sakit.

Melalui Didier Drogba Foundation, bintang Les Elephants itu telah menganggarkan 3 juta pounds untuk mendirikan rumah sakit bertaraf internasional di Abidjan. Saat ini, Didier Drogba Foundation terus menggalang dana dari seluruh dunia. Nantinya rumah sakit yang akan didirikan dikhususkan bagi orang miskin. Didier Drogba Foundation memastikan rumah sakit bertaraf internasional itu tidak akan memungut biaya dari para pasiennya. Semuanya akan ditanggung yayasan.

“Saya sangat bersemangat. Saya tidak sabar untuk sesegera mungkin membangun rumah sakit. Itu mimpi terbesar saya. Bagi saya, mendirikan rumah sakit ibarat perang. Saya akan bekerja keras dan berjuang mewujudkannya dalam waktu secepatnya,” ujar Drogba kepada The Sun.

Selain perang saudara yang sempat berkecamuk di Pantai Gading, inspirasi Drogba membangun RS datang dari sebuah tragedi sepak bola. Tragedi itu datang tiga tahun lalu pada Kualifikasi Piala Dunia 2010 saat Pantai Gading berjumpa Malawi. Pada laga tersebut, penonton membeludak. Tiba-tiba dinding stadion roboh dan menimpa para penonton. Total 19 orang dinyatakan tewas dan ratusan lain luka-luka. Seusai kejadian, Drogba menyempatkan diri menengok para korban di rumah sakit dalam kondisi memprihatinkan.

Inspirasi juga datang dari seorang anak penderita leukemia yang saat Drogba mengunjungi korban tragedi stadion sedang dirawat di rumah sakit. Kondisi rumah sakit yang kurang layak dan perawatan yang tidak maksimal mendorong Drogba mengulurkan bantuan. Drogba mengirim anak penderita leukemia itu ke Eropa untuk menjalani perawatan. Namun karena kondisi parah, sosok yang diketahui bernama Nobel itu akhirnya meninggal dunia.

“Saat saya melihat Nobel, kondisinya memprihatinkan. Saat melihat Nobel, saya langsung teringat sepupu saya yang juga menderita leukemia. Saya mengirim mereka ke Prancis, meski akhirnya meninggal. Dari situ, saya berpikir, negara ini butuh rumah sakit dan dokter terbaik. Jadi saya putuskan membangun rumah sakit. Biayanya sekitar 3 juta pounds,” kata Drogba.

Meski dipuja dan disukai warga Pantai Gading, Drogba ternyata tidak memiliki ambisi politik. Menurut mantan mesin gol Olympique Marseille itu, rencana pendirian rumah sakit dan aktivitas perdamaian yang dilakukan murni kemanusiaan. Bahkan, ketika ditanya tentang keinginan sebagian orang untuk mencalonkannya sebagai Presiden Pantai Gading, Drogba dengan tegas menolak. Dia mengaku hanya ingin aktif di sepak bola dan kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

“Apakah saya pantas menjadi presiden ? Saya rasa tidak. Saya cukup puas dengan posisi saat ini. Saya tidak tertarik politik. Menurut saya, sepak bola cukup membuat saya bahagia. Dengan sepak bola, saya bisa menyatukan rakyat Pantai Gading. Lihatlah, meski kalah (di final Piala Afrika 2012), rakyat tetap menyambut kedatangan kami,” pungkas Drogba. (Andri Ananto)

Rating 5 5