Tajinya sebagai mesin gol ditunjukkan pada Rabu (22 Februari) dinihari kemarin saat melumpuhkan Chelsea 3-1. Dua gol yang disumbangkannya membuatnya layak mendapatkan pujian selangit sebagai penerus Maradona.
"Jangan panggil saya Diego. Aku 'El Pocho' (si bogel, si gempal, red)," jawab dia sambil tersenyum kepada Sky Sport Italia.
"Saya bermain untuk memenangkan tim. Saya yakin bisa melakukannya. Lebih penting lagi, kami mem`inkan sepak bola indah," kata Lavezzi.
Dua golnya di markas Napoli, Stadion San Paulo sungguh fantastis. Gol penyama kedudukan tercipta lewat tendangan melengkung, tujuh menit sebelum babak pertama usai. Dia kembali mencetak gol ketiga untuk Napoli, sebelumnya Edinson Cavani membuat Napoli unggul 2-1.
Rupanya, dua gol di laga Champions, merupakan yang pertama dicetaknya di kompetisi paling elit di Eropa ini. Kendati telah membela Napoli selama lima musim dan kerapkali menjadi pilihan sang pelatih, namun produktivitas golnya kalah subur dibandingkan Edinson Cavani.
Selama empat musim membela Napoli, Lavezzi menghasilkan rata-rata 9 gol per musim. Di musim ini ia baru mengoleksi lima gol di Serie A dan dua di Liga Champions.
Ia berharap koleksi golnya di Liga Champions dapat terus bertambah, kuncinya yaitu Napoli dapat melangkah sejauh mungkin.
"Kualifikasi belum selesai. Tapi kami punya keuntungan yang bagus. Kami bisa lolos dan mencari satu gol yang bisa mengamankan posisi kami ke babak berikutnya," harapnya.
Pemain bersia 26 tahun ini pun memuji strategi Walter Mazzarri, meskipun di laga home melawan Chelsea, ia tidak bisa duduk di bench pemain akibat skorsing.
"Saya ingat nasihat Mazzarri yang menekankan setiap pemainnya untuk sebisa mungkin membantu pertahanan. Pelatih sudah mempersiapkan kami dengan baik untuk pertandingan ini. Dia bilang, kami juga harus membantu pertahanan. Aku pikir kami sudah melakukan apa yang kami bisa."
5
