Baju Jersey Bola

AC Milan vs Juventus - Rivalitas Tanpa Batas

Posted by Unknown on Sabtu, 25 Februari 2012

Prediksi Bola
Berita Bola,- DERBY d’ITALIA. Itulah tajuk besar akhir pekan ini yang akan menampilkan rivalitas tanpa batas AC Milan versus Juventus. Persaingan itu semakin runcing musim ini karena Juve dan Milan saling berebut scudetto.

Persaingan I Bianconeri dengan I Rossoneri sesungguhnya lebih harmonis jika mensejajarkannya dengan Inter Milan. Keduanya sama-sama menunjukkan kebencian atas si biru-hitam. Jalinan antara mereka tecermin lewat hubungan penawaran transfer pemain saling menguntungkan. Keduanya juga sama-sama terlibat skandal besar Calciopoli pada 2006 yang menyebabkan degradasi. Kebencian kepada I Nerazzurri, julukan Inter, pun semakin memuncak karena Inter yang diduga terlibat malah mendapat keuntungan dari skandal itu.

Meski begitu, rivalitas keduanya kini jadi harga mati. Sebab takhta scudetto tak bisa dibagi. Baik Juventus maupun Milan sama-sama ingin meraih supremasi tertinggi sepak bola Italia. Apalagi, Juventus belum pernah lagi meraih scudetto sejak dibuang ke Serie B.

Rivalitas Kota Turin dan Milan awalnya dibuka pada 1901. Sebagai raksasa sepak bola Italia, saat itu Juventus dijungkalkan Milan dengan skor 3-2. Setelah itu, secara bergantian Juve dan Milan merengkuh scudetto. Tak ayal jika Juve dan Milan kini tercatat sebagai klub paling banyak meraih gelar scudetto. Juve merebut 27 gelar, sedangkan Milan 18 gelar.

Pada laga Coppa Italia, perseteruan keduanya hampir tak terelakkan. Dimulai pada 1942, adu gengsi sebagai yang terbaik tak terbendung hingga kini. Laga pada 1973 dan 1990 tercatat sebagai Derby d’Italia terpanas di ajang Coppa Italia. Tak hanya di Serie A, di*pentas Eropa pun keduanya punya dendam tersendiri. Meski hanya sekali berjumpa, pertemuan itu memberi luka mendalam bagi Juve. Pertemuan itu terjadi pada 2003 di final Liga Champions bertajuk All Italians Final yang diselenggarakan di Old Trafford, kandang Manchester United.

click here click here click hdre

Saat itu, Juve menelan kekalahan pahit lewat adu tendangan penalti. Nelson Dida dan Gianluigi Buffon pada saat bersamaan berada di era kejayaannya sebagai penjaga gawang terbaik. Persaingan keduanya seolah direncanakan dengan matang. Selain sama-sama jadi tempat penggemblengan punggawa-punggawa tim nasional Gli Azzurri — julukan Italia, Juve dan Milan hampir selalu bertukar pelatih yang sama. Sebut saja Giovanni Trapattoni dan Marcello Lippi yang sama-sama pernah menukangi tim dan pernah memberikan gelar juara untuk keduanya.

Transfer pemain pun hingga kini tetap terjalin. Sebut saja Filippo Inzaghi atau Andrea Pirlo, sama-sama pernah berjaya. Nama Inzaghi mulai melambungkan saat membela Juventus dan menjadi attacante paling ditakuti lawan atas duetnya bersama Alessandro del Piero. Kini, walau sudah jarang bermain, Inzaghi tetap menjadi tumpuan Milan. Begitu pula Pirlo. Jenderal lapangan tengah ini begitu bersinar bersama Milan, tapi kini tetap menunjukkan kelasnya di Turin sebagai play-maker jempolan di Italia.

Bagi Presiden Eksekutif Milan Adriano Galliani, rivalitas Milan dengan Juve musim ini adalah yang terpanas di Italia. Setelah kekalahan Milan di ajang Coppa Italia beberapa waktu lalu menjadikan pertandingan kali ini semakin membawa aroma panas. "Angka jelas mengatakannya. Juve adalah tim yang telah memenangkan lebih banyak scudetto di Italia, sementara kami lebih banyak merengkuh piala secara keseluruhan di berbagai ajang," ujar Galliani, dilansir La Gazzetta dello Sport.

Rivalitas memang panas. Tapi, inilah Rivalitas tanpa batas yang mempertemukan dua seteru pencetak pasukan-pasukan muda Italia. Keharmonisan hubungan antar kedua tim ini yang menunjukkan tak ada batasan dalam perseteruan mereka. (abd susila)
5
Baca Berita Lainnya :