Turan mendapat ucapan selamat dari pelatih, rekan-rekan satu tim dan suporter karena tampil luar biasa pada laga kontra The Bhoys. Seperti hendak menebus kegagalan tampil cemerlang saat melawan Madrid, pekan lalu, gelandang Turki itu menjadi salah satu pemain yang merepotkan pertahanan Celtic. Kelincahan Turan baru terhenti setelah diganti pada menit ke-80. Mantan punggawa Galatasaray itu ditarik keluar karena mengeluhkan sakit di salah satu kakinya.
“Tentu saja saya bangga memiliki pemain seperti Turan. Dia gelandang yang sangat berbakat. Penampilannya bersama Atletico tidak pernah mengecewakan saya. Satu masukan saya adalah dia harus mencoba menjaga konsistensi permainan,” ujar Pelatih Gregorio Manzano kepada AS.
Keberhasilan Turan membawa Atletico Madrid melaju ke fase knock-out mengembalikan optimisme para pendukung. Dengan sulitnya bertarung menjadi yang terbaik di Primera Liga, Liga Europa menjadi ajang yang realistis untuk Atletico Madrid. Potensi para penghuni Vicente Calderon itu menjadi juara di kompetisi sepak bola antarklub kasta kedua Benua Biru itu terbuka lebar. Apalagi Atletico pernah menjadi juara pada 2009/2010 kala masih diperkuat Diego Forlan dan Sergio ‘Kun’ Aguero.
Merespons keinginan fans untuk melihat Atletico kembali berjaya di Liga Europa, Turan dan Diego Ribas da Cunha terlihat santai. Diego misalnya, menyatakan jalan menuju final Liga Europa masih sangat panjang. Meski optimistis dengan kemampuan maupun peluang Atletico, pemain yang didatangkan dari VfL Wolfsburg itu tetap tidak ingin sesumbar. Playmaker berkebangsaan Brasil itu menegaskan akan terus berjuang untuk menghadirkan prestasi membanggakan di Atletico.
“Terlalu jauh membicarakan final. Kompetisi baru setengah jalan dan masih banyak pertandingan. Kami hanya mencoba menikmati setiap pertandingan dengan mencetak gol dan meraih kemenangan. Kami harus tetap fokus ke setiap laga karena persaingan di ajang ini sangat ketat,” ucap Diego, seusai pertandingan.
Jika saat menjuarai Liga Europa 2009/2010 Atletico mengandalkan Forlan- Aguero, musim ini tumpuan ada di pundak trio Turan-Diego-Radamel Falcao Garcia. Sebagai top skor Liga Europa musim lalu, Falcao sangat diandalkan Atletico. Hanya saja mesin gol Kolombia itu baru terbebas dari cedera. Pada laga versus Celtic, Falcao juga hanya baru masuk di babak kedua. Hal itu sengaja dilakukan karena Manzano tidak ingin mengambil risiko. Manzano tidak ingin Falcao cedera lagi.
“Falcao pemain penting. Saya akan menampilkannya bila dalam kondisi terbaik. Saya tidak ingin dia cedera lagi. Gangguan kesehatan yang menimpa salah satu pemain merupakan kerugian besar bagi tim ini. Artinya saya harus melihat kondisi pemain sebelum memberinya kesempatan tampil,” pungkas Manzano. (andri ananto)