Masih ada dua tim lagi yang akan menyusul. Salah satu tim unggulan yang belum bertanding adalah Argentina. Albiceleste akan berjumpa dengan Swiss, Selasa (1/7) malam. Meski begitu, gelandang Javier Mascherano enggan menyebut skuatnya adalah favorit juara. Status seperti itu justru akan menjadi beban.
“Saya berharap kami bisa memenangi Piala Dunia. Tapi, jangan dulu berpikir terlalu jauh. Itu justru akan menjadi kesalahan. Hal yang paling utama ialah kami harus fokus di setiap laga,” katanya.
Eks punggawa Liverpool ini pun merujuk pada penampilan Kosta Rika. Sempat dipandang sebelah mata, tim asal Zona Concacaf ini menjelma menjadi penjegal tim-tim raksasa.
“Kosta Rika menunjukkan kepada kami Anda tidak perlu menjadi tim yang kuat untuk lolos dari salah satu grup yang berat. Inggris, Italia, Portugal semuanya keluar. Sepak bola telah berkembang pesat,” katanya.
Mascherano juga berujar, "Tim Tango" akan mengeluarkan segenap kemampuan saat menghadapi Swiss dan tidak hanya bertumpu pada Lionel Messi. “Kami semua punya mimpi yang sama. Messi adalah pemimpin kami,” ujar gelandang Barcelona itu.
Sementara itu Swiss berharap dapat meraih kemenangan bersejarah dengan mengalahkan Argentina. Mereka telah lama menanti kemenangan pertama dari tujuh pertemuan yang berakhir dengan empat kekalahan dan dua kali imbang.
Kiper Diego Benaglio mengatakan timnya tak mempunyai persiapan khusus untuk mengawal Messi di laga nanti. Pasalnya timnya kini jauh lebih siap.
"Kami akan menyiapkan tim kami untuk menghadapi Messi dan pemain lainnya, tetapi tentu dia mempunyai kualitas yang bisa menentukan hasil laga," kata Benaglio.
La Nati membutuhkan kinerja yang luar biasa dari seluruh pemainnya jika ingin mengalahkan Argentina. Tak hanya itu mereka pun berharap dukungan dari penonton tuan rumah--yang notabene sangat membenci Argentina.
(Agus Triyana)