Minggu (29/6) malam, Marquez memimpin rekan-rekan mudanya di babak 16 besar Piala Dunia 2014 melawan Belanda. Itu adalah pertandingan internasionalnya yang ke-124, semenjak ia pertama kali berseragam El Tri pada tahun 1997.
Sampai tiga menit sebelum akhir babak kedua, Marquez sempat dalam posisi akan mengantarkan Meksiko ke babak perempat final--untuk pertama kalinya sejak 1986. Namun, sebuah gol dari tendangan keras Wesley Sneijder, membuyarkan skenario itu.
Lebih celaka lagi, Belanda malah berbalik unggul secara dramatis lewat tendangan penalti Klaas Jan Huntelaar di menit keempat injury time. Segala yang sudah dilakukan Meksiko, seketika kandas dalam waktu lima menit.
Sial buat Marquez, lantaran dialah "penyebab" Belanda mendapatkan hadiah penalti dari wasit. Adalah jegalan dirinya yang mengakibatkan Arjen Robben terpelanting di kotak penalti, dan menurut wasit Marquez melakukan pelanggaran.
Marquez seakan tak percaya. Ia dan juga rekan-rekannya memprotes keputusan sang wasit. Namun apa daya, yang didapat bukanlah pembatalan keputusan, malah ia diganjar kartu kuning.
"Aku merasa menghentak rumput, tapi aku tidak menyentuh dia. Mungkin dia yang menyentuh kakiku," tutur Marquez seusai pertandingan dikutip Reuters.
Robben sempat berbincang dengannya usai laga. Winger Bayern Munich tersebut berkata kepadanya di area ruang ganti pemain kejadian tersebut tak seharusnya berujung penalti.
"Itu bukan penalti, meskipun salah satu dari [jegalan] sebelumnya adalah penalti," ujar Marquez yang menirukan ucapan Robben.
"Kalau Anda sangat mengenal Robben, dari 10 kali pelanggaran yang ia dapatkan, lima diantaranya adalah hasil dia menjatuhkan diri sendiri," ujar Marquez tentang Robben, yang belakangan mengakui diving, tapi bukan untuk insiden penalti tersebut.
Marquez terpaksa berpisah dengan Piala Dunia dengan dua hal tak mengenakkan: kartu kuning dan pelanggaran yang membuat timnya dihukum penalti. Meski demikian, dua hal itu tak akan mengubah status kelegendaan Marquez.
Dia adalah pahlawan Meksiko. Selama 14 tahun berada di timnas, pernah 10 tahun bermain untuk klub raksasa Eropa, Barcelona, adalah sebuah reputasi yang sangat hebat. Ia juga telah menyumbang tiga trofi untuk negaranya itu: Piala Konfederasi (1999) dan Piala Emas CONCACAF (2003, 2011).
Dia adalah orang Meksiko pertama yang menjadi kapten di empat Piala Dunia berturut-turut: 2002, 2006, 2010, dan 2014. Saat mencetak gol ke gawang Kroasia di fase grup, Marquez menjadi pemain Meksiko kedua yang membuat gol di tiga Piala Dunia berbeda setelah Cuachtemoc Blanco. Bedanya, Marquez menorehkan rekor itu secara berturut-turut (2006, 2010, 2014).
(Agus Triyana)