Musim lalu, Porto yang dilatih oleh AVB yang notabene mantan pemandu bakat bagi pelatih jenius Jose Mourinho berhasil meraih treble. Porto memenangkan Liga Primeira Portugal, Piala Portugal, dan Liga Europa. Sadisnya, Porto menjadi juara liga tanpa terkalahkan dan berselisih 21 poin dari peringkat dua Benfica dan beda 36 angka dengan Sporting Lisbon yang menempati peringkat tiga.
Porto yang biasanya suka menjual pemain bintang, tetap mempertahankan sejumlah pemain kunci, termasuk di antaranya penyerang “bertenaga kuda" asal Brasil, Hulk dan penyerang haus gol asal Kolombia Radamel Falcao. Porto juga baru mengawali musim ini dengan manis di bawah arahan pelatih baru Vitor Pereira. Tim ini berhasil merengkuh Piala Super Portugal setelah menang dengan skor 2-1 atas Vitoria Guimaraes pada awal pekan ini.
“Kesenangan tiada tara menjadi pelatih sepak bola adalah hidup dalam tekanan. Semakin besar tingkat kesulitan semakin mudah saya menikmatinya. Saya benar-benar menikmatinya," tutur Vitor Pereira seperti dikutip oleh Reuters.
Sejumlah pertanyaan muncul terhadap Vitor Pereira yang tidak berpengalaman di kancah Liga Champions. Tekanan di turnamen utama klub-klub Eropa ini lebih sangar ketimbang kompetisi domestik Portugal yang berada di level Eropa. Apalagi kalau sampai Falcao yang diincar oleh sejumlah klub Eropa jadi hengkang. Seberapa kuat Vitor Pereira menghadapi tekanan.
Benfica yang kedodoran di musim lalu belajar dari pengalaman sebelumnya. Pelatih Benfica, Jorge Jesus mencoba menutup celah di lini belakang yang menjadi bukti hancur leburnya prestasi Benfica musim lalu.
“Skuad saat ini adalah tim yang paling seimbang yang pernah saya tangani dalam tiga musim saya berada di Benfica. Skuad ini punya banyak pemain dengan beragam posisi," papar Jorge Jesus seperti dilansir oleh Eurosport.
Benfica mendepak penjaga gawang Roberto yang doyan membuat kesalahan. Lantaran itu juga Benfica kehilangan banyak poin penting musim lalu. Roberto dilego ke klub Liga Spanyol, Real Zaragoza. Sekarang, Benfica berharap pada dua penjaga gawang baru yaitu Artur, kiper asal Brasil yang digaet dari Sporting Braga dan juga penjaga gawang tim nasional Portugal, Eduardo.
Bek sayap kiri, Fabio Coentrao yang tampil konsisten musim lalu telah hengkang ke klub kaya Real Madrid. Tetapi Benfica telah mendapatkan gantinya Joan Capdevila, salah satu pemain senior tim nasional Spanyol. Selain itu masih ada bek tengah Ezequiel Garay yang bakal menambah kuat pertahanan.
Tidak hanya itu, Benfica juga memperkuat lini tengah dengan mendatangkan gelandang asal Belgia, Axel Witsel plus mempertajam lini depan dengan merekrut penyerang Spanyol, Nolito. Hasilnya tidak mengecewakan kalau Benfica berhasil menendang Trabzonspor, wakil Turki dalam kualifikasi Liga Champions musim 2011/2012.
Yang paling banyak melakukan pembenahan pemain adalah Sporting Lisbon. Pelatih anyar Domingos Pacienca langsung merekrut lebih dari 15 pemain baru! Paciencia juga melepas sederetan pemain yang dianggapnya tampil buruk musim lalu.
Paciencia diklaim sukses bersama Sporting Braga musim lalu. Dia berhasil membawa klub medioker dengan dana pas-pasan itu menjadi finalis Liga Europa, kalah 0-1 dari Porto. Hanya saja kembali muncul pertanyaan apakah Paciencia akan sukses menangani tim besar? Apalagi selama pramusim, Sporting Lisbon tidak terlalu bagus. Tuntutan menjadi juara tentu ada di pundak Paciencia. Sporting Lisbon sudah tidak menjadi juara Liga Primeira Portugal sejak 2002 lalu.
Meski begitu, Liga Primeira Portugal masih tetap dikuasai oleh Porto, Benfica, dan Sporting Lisbon alias “Tiga Besar" (Os Tres Grandes dalam bahasa Portugalnya). Sementara Sporting Braga masih akan terkendala banyak hal termasuk kepergian Domingos Paciencia dan juga sejumlah pemain kunci. (dodiek adyttya dwiwanto)