Kosta Rika sebenarnya berpeluang lolos dengan mudah ke perempat final setelah kapten Bryan Ruiz membobol gawang Yunani pada menit ke-52. Akan tetapi, langkah Los Ticos menjadi sulit setelah kehilangan bek Oscar Duarte yang diganjar dua kali kartu kuning.
Bermain dengan 10 pemain di Stadion Arena Pernambuco, Kosta Rika harus bekerja ekstra menahan serangan demi serangan tim "Para Dewa". Menurut catatan ESPN, Navas melakukan tujuh penyelamatan. Ini sangat berbeda dengan kiper lawan Orestis Karnezis yang tidak melakukan penyelamatan.
Gawang Kosta Rika pun jebol juga di injury time babak kedua. Berawal dari sebuah tembakan pemain Yunani dari sisi kiri gawang, Navas semula bisa membloknya, tapi bola muntah mengarah ke Sokratis Papastathopoulos yang langsung ditembak. Bola gagal dihalau kiper Levante musim lalu itu.
Dengan skor akhir waktu normal 1-1, pertandingan berlanjut ke babak tambahan. Skor tetap sama sehingga wasit Ben Williams asal Selandia Baru meminta kedua tim untuk menyiapkan diri melakukan adu penalti.
Singkat cerita, Kosta Rika unggul sementara 4-3 dalam adu penalti, sementara Yunani sedang bersiap dengan penendang keempat. Navas sukses menepis bola sepakan penalti Gekas.
Momen itu memperpanjang napas Kosta Rika untuk memastikan kemenangan lewat penendang kelima Michael Umana. Akhirnya, Umana sukses mencetak gol penalti dan Kosta Rika melenggang ke perempat final untuk menghadapi Belanda. Ini menjadi capaian tersendiri buat Kosta Rika karena tak pernah sebelumnya mereka melaju sampai babak delapan besar.
Kosta Rika beruntung memiliki Keylor Navas. Sang penjaga gawang memang sedang matang-matangnya. Penampilan apiknya di Levante musim lalu bisa jadi bukti nyata. Dia dimainkan di 37 pertandingan La Liga, lebih baik dibanding musim 2012/2013 yang hanya bermain di 9 partai.
Sebelum lolos dari grup, Navas tampil gemilang saat menghadapi Italia. Dia melakukan 4 kali penyelamatan dari tembakan-tembakan pemain Gli Azzurri.
Total di Piala Dunia ini dia punya persentase blok sebesar 87%. Dia melakukan 14 penyelamatan dari 16 tembakan yang datang. Itu belum termasuk satu dari empat penalti yang terjadi pagi tadi.
Di ajang Piala Emas CONCACAF, Navas pernah tampil di dua edisi turnamen, yakni pada tahun 2009 dan 2011. Meski negaranya hanya sampai babak semifinal, namanya dinobatkan sebagai Kiper Terbaik tahun 2009.
Keampuhan Navas menjaga gawang Kosta Rika akan teruji di pertandingan berikutnya. Lawannya bukan main, tim favorit juara dari Eropa, Belanda. Tentu, kita menunggu sampai sejauh mana Keylor mampu menjaga napas Kosta Rika di arena Piala Dunia 2014.
(Agus Triyana)