Grup yang dimotori oleh keluarga Aburizal Bakrie tersebut membeli 70 persen saham di Brisbane pada Oktober 2011 dan telah membeli sisa saham 30 persen dari pengurus Federasi Sepak Bola Australia (FFA). Langkah investasi itu disambut baik oleh FFA, yang harus mendapatkan investasi guna menyelamatkan klub tersebut dari krisis finansial dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami memiliki 1,7 juta pemain sepak bola di Australia, tapi A-League (Liga sepak bola Australia) hanya bermain di musim ketujuh. Jelas keadaan tersebut menggambarkan bahwa sepak bola Australia memiliki potensi yang sangat besar, tapi kami perlu modal," kata direktur FFA Kyle Patterson, Senin.
"Bakrie Group telah menanamkan modalnya dan itu adalah hal yang luar biasa bagi sepak bola di Australia. Semoga akan menjadi baik ke depannya," tambahnya.
Brisbane telah berada di bawah manajemen liga selama tujuh bulan sebelum Grup Bakrie membeli saham awal klub tersebut. Pemilik sebelumnya menyerahkan kembali surat kepemilikan kepada FFA beberapa hari setelah klub tersebut memenangi laga premier pertama mereka di musim keenam lalu. Pemilik lama tersebut terjerat utang jutaan dolar.
Kini Grup Bakrie telah memiliki sejumlah klub sepak bola di dunia, termasuk kepemilikan saham klub anggota kompetisi Indonesia Super League (ISL) Pelita Jaya, dan klub asal Belgia CS Vise.
Rating 5 5