Baju Jersey Bola

Indonesia vs Bahrain : Rekor Pertemuan Milik Kita

Indonesia vs Bahrain : Rekor Pertemuan Milik Kita
VIVA - BOLA,-  Indonesia terus merajut kembali harapan untuk bisa melaju terus ke babak selanjutnya di kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia dengan menghadapi Bahrain pada hari Selasa 6 September 2011, di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Catatan pertemuan Indonesia vs Bahrain cukup bagus. Indonesia mampu memrebut dua kemenangan dan dua kali bermain imbang, sementara Bahrain hanya pernah sekali menang 3-1 pada Piala Asia 2004. Kemenangan terakhir Indonesia atas Bahrain saat Piala Asia 2007 lalu di Jakarta. Saat itu Indonesia mengalahkan Bahrain 2-1 lewat penampilan memikat di depan sekitar 65.000 pasang mata, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas sukses menjebol gawang Bahrain yang dijaga Ahmed Abdul Rahman.

Berdasarkan catatan itulah rasanya Indonesia tidak hanya bisa bermimpi tampil dikancah sepak bola dunia dengan catatan perbaikan fisik dan koordinasi pemain di setiap lini. Indonesia Pasti Bisa ... !!!

Berikut Rekor Pertemuan antara Indonesia vs Bahrain :
1982     : Indonesia   1 – 1   Bahrain    (Piala Presiden)
   1980     : Indonesia   3 – 2   Bahrain    (Piala Presiden)
   1988     : Indonesia   0 – 0   Bahrain    (Kualifikasi Piala Asia)
25 Jul 2004 : Bahrain     3 - 1   Indonesia  (Piala Asia)
10 Jul 2007 : Indonesia   2 - 1   Bahrain    (Piala Asia)

Cuplikan Video Pertandingan Indonesia 2 - 1 Bahrain 10 Jul 2007 :




Cuplikan Video Pertandingan Bahrain 3 - 1 Indonesia 25 Jul 2004 :


Baca Selengkapnya

Indonesia vs Bahrain : Wajib Tingkatkan Fisik Pemain

Indonesia vs Bahrain : Wajib Tingkatkan Fisik Pemain
VIVA - BOLA,-  Tim nasional Indonesia harus membenahi fisik jika mau merebut angka pada pertandingan selanjutnya di kualifikasi Piala Dunia 2014. Masalah kebugaran diidentifikasikan sebagai titik terlemah Indonesia saat digebuk Iran 0-3 di Stadion Azadi, Jumat (2/9) lalu.

Tandukan gelandang Osasuna Javad Nekouman pada menit ke-53 dan ke- 74 serta tendangan terukur dari Esteghlal Andranik Teymourian Samarani (‘87), makin memperjelas lemahnya kondisi fisik para pemain Indonesia. Tiga bola yang menjebol jala Markus juga membuat penampilan solid para pemain di babak pertama seolah sia-sia.

”Di babak pertama, sebenarnya kami mampu meladeni gempuran Iran. Mereka sempat frustrasi pada 45 menit pertama. Tapi saya akui, di babak kedua kondisi fisik pemain langsung menurun. Fisik pemain belum maksimal,” ujar pelatih Indonesia, Wim Rijsbergen.

Selain fisik, Rijsbergen mengakui ada kelemahan lain dari Timnas Garuda yang membuat hasil negatif dipetik di Teheran. Salah satunya postur tubuh para pemain. Buktinya gol pertama dan kedua yang tercipta dari sundulan Nekouman. Kuartet penghuni lini belakang kesulitan mengimbangi postur tinggi para pemain Iran.

”Iran memiliki pemain berpostur tinggi. Tidak heran, mereka bisa memanfaatkan bola-bola atas. Secara peringkat FIFA, mereka juga jauh di atas kami. Walau kalah, para pemain sudah berusaha keras. Memang sayang hasilnya tidak sesuai target,” kata pelatih asal Belanda itu.

Namun kekalahan telak tidak membuat keyakinan Rijsbergen hilang. Mantan asisten Leo Beenhakker saat memimpin Trinidad dan Tobago di Piala Dunia 2006 itu tetap yakin dengan peluang Indonesia untuk lolos ke putaran keempat selanjutnya. Sebab masih ada lima laga yang akan dimainkannya di putaran ketiga ini. Tiga laga diantaranya berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Rijsbergen juga memastikan, menghadapi Bahrain di SUGBK, Selasa (6/9), target Indonesia adalah poin sempurna. Dengan dukungan penuh suporter, mantan nakhoda PSM Makassar itu yakin kemenangan dapat dipersembahkan untuk publik Indonesia. Fanatisme suporter diharapkan dapat membuat motivasi para pemain Indonesia berlipat ganda.

”Pertandingan kandang dan tandang memiliki efek berbeda. Kami (Indonesia) memiliki suporter yang banyak dan luar biasa. Itu sangat membantu motivasi pemain,” pungkas pemilik nama lengkap Wilhelmus Gerardus Rijsbergen itu.

Menghadapi Bahrain, Indonesia memang wajib berharap dukungan total publik SUGBK. Pasalnya pada pertandingan di Jassim Bin Hamad Stadium Doha, Jumat (2/9), Al-Ahmar (julukan Bahrain) sukses menahan imbang tanpa gol tuan rumah Qatar lewat pertandingan ketat selama 90 menit.

Bertemu Bahrain, Indonesia memiliki memori cukup baik. Pada Piala Asia 2007 di SUGBK, Indonesia mengalahkan Bahrain 2-1 lewat penampilan memikat. Saat itu, di depan sekitar 65.000 pasang mata, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas sukses menjebol jala Ahmed Abdul Rahman. Pada ajang tersebut Indonesia mengakhiri kualifikasi Grup D di peringkat tiga, sedangkan Bahrain menjadi juru kunci. (decky irawan jasri)
Baca Selengkapnya