Ujian itu akan dilakoni Hiddink saat Anzhi vbentrok dengan wakil Eredivisie Belanda, AZ Alkmaar pada leg pertama babak play-off Liga Eropa di Stadion Lokomotiv, Kamis (23/8) malam nanti.
Sejak ditukangi Hiiddink Februari lalu, Anzhi yang awalnya hanya sebagai tim hiburan di Liga Primer Rusia, mulai menjelma sebagai salah satu tim yang mampu membuat kejutan dalam persaingan papan atas Liga Rusia musim ini.
Buktinya, tim yang musim lalu finis di urutan kedelapan klasemen akhir Liga Primer Rusia itu, mampu menahan juara bertahan, Zenit St Petrsburg dengan skor 1-1, akhir pekan kemarin.
Kali ini Anzhi di bawah asuhan Hiddink diharapkan kembali bisa membuat kejutan di panggung Eropa saat menghadapi Alkmaar malam nanti. Sayang, UEFA melarang laga nanti digelar di kota Makhachkala (markas Anzhi) lantaran sulitnya akses untuk menempuh perjalanan ke kota termiskin di Rusia tersebut.
“Saya benar-benar menyesal bahwa UEFA telah melarang kami untuk memainkan pertandingan Liga Eropa di Makhachkala,” kata Hiddink.
“Ini sangat disayangkan karena kami harus kehilangan sejumlah dukungan di depan para fans kami. Padahal dukungan mereka adalah salah satu faktor yang menjamin kami bisa tampil hebat di kandang sendiri,” lanjut Hiddink yang tampaknya bakal merubah skema permainan demi usaha mempertahankan peluang sebelum bertolak ke kandang Alkmaar pada leg kedua pekan depan, seperti yang disitat Supersport.
Hiddink sendiri kemungkinan masih akan mempercayakan Samuel Eto’o di lini depan karena dinilai lebih berpengalaman berlaga di pentas Eropa. Sebelumnya, Eto’o sukses mencetak dua gol penentu kemenangan Anzhi saat menyingkirkan wakil Belanda lainnya, Vitesse di putaran ketiga Liga Eropa UEFA, 10 Agustus lalu.
Sebaliknbya, pelatih Alkmaar, Gertjan Verbeek kemungkinan tidak akan banyak melakukan perubahan, seperti saat mereka menggilas Heracles 3-1 di Eredivisie, akhir pekan kemarin.
(junius)
Baca Berita Lainnya :